Pages

Thursday 31 January 2013

pindah dsog lagi???

Lebih tepatnya pindah rumah sakit lagiihh?? Setelah memutuskan untuk lahiran disolo, di postingan lama. Aku dan suwamik sudah memutuskan ke salah satu rumah sakit swasta disolo. Tapiikk... seminggu sebelum aku ambil maternity leave, aku ktemuan sama kakak-kakak sepupuku dan iparku di Jakarta. Dan kita pun ngobrol mencla-mencle kmana aja sampai kita ngobrolin dimana mau lahiran. Kebetulan emang aku milih rumah sakit dan dsog yang dipakai sama kakak sepupuku. Dia pun meng iyakan kalo dsognya bagus, jadi ga ada yang perlu di khawatirkan sampaaaiii dia bilang apa2 yang akan diperlukan saat persalinan. Termasuk birth plan.
Ternyata di rumah sakit itu, akan menanyakan hal-hal seperti siapa DSA nya dan lain-lain termasuk susu formula apa yang akan dipakai. Whaaattt?? Ini saya sedang berusaha untuk percaya diri, untuk memberikan ASI saja ke baby. Itu yang bener2 kuperlukan percaya diri dan dukungan. Nah ini boro2, belum2 udah nanyain mau pake susu formula apa? Ternyata di rumah sakit swasta sana dan satu rumah sakit swasta lain (PM aku kalau mau tau yaa) akan memberikan susu formula setelah bayi lahir. Alasannya kan ibu cape nanti bayinya kasian kalau ga langsung dikasih minum. Padahal dari yang aku baca, Bayi punya cadangan makanan sampai 72 jam setelah baby lahir. Aku bukannya mau sombong2 mau ASI aja. Tapi aku pun sedang berusaha untuk memberikan apa yang jadi hak dan yang terbaik buat baby. Mungkin di RS tersebut kalau kita kekeuh minta ga dikasih sufor juga bisa. Tapi kadanga yang dibutuhkan mom-to-be itu dukungan dan support termasuk dari rumah sakit.
So, aku langsung pindah RS lagi dan pada hari pertama aku di solo setelah maternity leave, aku nyoba ke RSI Yarsis dengan dr. Affi. Dan so far disana pro IMD, pro ASI, pro Normal dan pro RUM. Insya Allah cucookk deh yaa, lancar, sehat, selamet saya dan baby :)

No comments:

Post a Comment